11
Juni

(Respon 7)

Dalam sebuah organisasi pasti terjadi konflik, konflik besar maupun kecil. Sehingga perlu diadakannya manajemen konflik.
Manajemen konflik ialah langkah-langkah menyelesaikan konflik,  membatasi aspek-aspek negatif dari konflik agar tidak mempengaruhi organisasi dan sekaligus meningkatkan aspek positif dari konflik.  Konflik organisasi dapat dibagi menjadi dua yaitu intra organisasi(konflik yang terjadi dalam suatu organisasi),  dan inter oranisasi(konflik yang terjadi di luar organisasi).  
Ada 5 resolusi Konflik yang bisa digunakan dalam manajemen konflik :
1.       Avoidance (Penghindaran-non asertif, nonkoperatif) , strategi jangka pendek dimana apabila ada konflik dan konflik tersebut tidak bersifat mendesak maka sebaiknya dilakukan penghindaran. Hal ini tentu untuk mengefektifkan kerja organisasi.
2.       Akomodasi-nonasertif-koperatif, tahapan ini menjelaskan bahwa aspirasi/kebutuhan ditampung untuk nantinya dipenuhi.
3.       Kompromi-Beberapa ketegasan- beberapa kerja sama, Kompromi adalah persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan.
4.       Kompetisi-Tegas_nonkperatif), kompetisi initentang memastikan kebutuhan satu pihak terpenuhi , dan pihak lain yang tidak memiliki hubungan penting menjadi kalah. Strategi menang-kalah berguna jika ada tenggat waktu yang penting.
5.       Kolaborasi-Tegas-koperatif, yaitu strategi untuk melihat hal-hal dari semua pihak secara rinci. Mengakui dan menerima perbedaan, dan mengeksplorasi solusi alternatif yang memenuhi kebutuhan semua pihak.

Ada berbagai gaya konflik, seperti Gaya konflik penghindaran; Gaya konflik unggul; Gaya konflik Kompetitif; Gaya konflik kerja sama; dan gaya konflik konsiliasi.

Teori-teori Konflik
1.       Teori hubungan masyarakat, menganggap bahwa konflik terjadi akibat dari ketidakpercayaan dan pemusuhan di antara kelompok masyarakat.
Sasarannya, mengusahakan sikap toleransi antar masyarakat.
2.       Teori Kebutuhan manusia, menganggap bahwa konflik terjadi akibat dari kebutuhan dasar manusia. Sasarannya, mengupayakan bersama kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi.
3.       Teori Negosiasi prinsip, menganggap bahwa konflik terjadi karena posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan oleh pihak yang mengalami konflik. Sasarannya, membantu pihak yang berkonflik untuk bernegosiasi berdasarkan kepentingan bersama.
4.       Teori Identitas, menganggap bahwa konflik terjadi karena identitas yang terancam. Sasarannya, mengidentifikasi ancaman dan ketakutan antara pihak dan membangun rasa empati dan rekosiliasi antara mreka.
5.       Teori kesalahpahaman antar budaya,  menganggap bahwa konflik terjadi karena ketidakcocokan dalam cara berkomunikasi antar budaya yang berbeda. Sasaran, meningkatkan keefektifan komunikasi antar budaya dan menggunakan bahasa persatuan yang sama.
6.       Teori Transformasi Konflik, menganggap bahwa konflik terjadi karena masalah ketidaksetaraan/ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi. Sasarannya, mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan kesenjangan.


Dalam menyelesaikan sebuah konflik, perlu diketahui konteksnya terlebih dahulu. Jalinan komunikasi yang baik antar pihak tentu memudahkan penyelesaian konflik tersebut.

09
Juni

(Respon 6)
Citra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah rupa; gambar; gambaran. Sedangkan Citra organisasi adalah gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu organisasi.  Ada berbagai jenis citra yang dapat digunakan organisasi, semua tergantung pada apa tujuan yang hendak dicapai organisasi dan fungsi PR dalam membentuk citra tersebut. Ada 4 unsur terbentuknya citra, yaitu pengetahuan atau pengalaman, emosi atau afeksi, nilai , dan kepercayaan.
                Pembentukan citra dimulai dengan stimulus yang berasal dari luar(informasi) dikelola sehingga mempengaruhi respon. Dalam mengelola stimulus terdapat 4 komponen yang mempengaruhi, diantaranya persepsi-kognisi-motivasi-sikap.

Lain halnya dengan Reputasi. Reputasi organisasi adalah penilaian masyarakat mengenai citra organisasi. Reputasi bisa dikenal juga dengan istilah “image. Reputasi berkaitan dengan citra karena citra merupakan salah satu faktor pembentuk sebuah reputasi. Hal ini tidak lepas dari tugas PR organisasi.
  Terbentuknya reputasi dimulai dari identitas organisasiseperti Logo dan hal-hal fisik yang nampak, kemudian media komunikasiyang digunakan sepeti brosur dan pemberitaan media lainnya, dan yang terakhir adalah non-fisik seperti sejarah perusahaan dan filosofi organisasi.

Nilai dari komunikasi sangat mempengaruhi terbentuknya sebuah citra. Citra terbentuk didasarkan pada pengetahuan/pengalaman dan informasi yang diterima. Keefektivitasan anggota organisasi khususnya PR dalam menjalin komunikasi dan hubungan dengan Publik maupun pihak internal organisasi akan menumbuhkan citra yang baik dan reputasi yang baik pula.


07
Juni

(Respon 5)
Public relation (PR) atau yang akrab telinga masyarakat yaitu Hubungan masyarakat mempunyai peran penting dalam organisasi.
                Public relation berfungsi sebagai komunikator dari organisasi untuk menyebarluaskan informasi tertentu kepada khalayak ramai/ public baik publik internal maupun eksternal. Kegiatan PR diantaranya penyebaran informasi, penggiatan persuasi dan pengkajian pendapat umum. Dalam PR menggunakan dua model komunikasi, yaitu asimetris satu arah dan asimetris dua arah. Contoh media yang digunakan dalam asimetris satu arah misalnya televisi sedangkan asimetris dua arah misalnya social media yang dapat memberikan umpan balik, jawaban dari pertanyaan publik. Selain itu PR sebagai salah satu fungsi manajemen yang membangun dan menjaga hubungan yang baik yang dapat mempengaruhi organisasi.
                Selain menjaga hubungan baik, PR juga berperan sebagai creator, yaitu menciptakan ide-ide baru; sebagai conseptor yaitu pengonsep program-program PR; sebagai mediator, yaitu kemmpuan komunikasi yang baik yang dapat digunakan sebagai saluran informasi organisasi; sebagai problem solver, skill yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

   

07
Juni

(Respon 4)
Era kini Teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, begitu pula pada organisasi.  Bahkan menurut Gordon & Gordon, 2000, teknologi informasilah yang menjadi factor penentu utama dari keberadaan organisasi. Teknologi digunakan untuk menghubungkan antar klien, teknologi digunakan untuk mengefisienkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan, teknologi yang berfungsi untuk layanan kepada klien.
                Adapun manfaat teknologi mempunyai peran yang sangat besar pada kegiatan-kegiatan  oorganisasi. Diantaranya :
·         Perbaikan Efisiensi, maksudnya disini teknologi digunakan untuk membantu memudahkan pekerjaan operasional  lebih efisien dari segi waktu dan biaya
·         Perbaikan efektivitas, teknologi informasi membantu memudahkan kegiatan manajerial dengan keefektivitasan pekerjaan sehingga pekerjaan cepat selesai dan tujuan organisasi dapat dicapai.
·         Strategic Improvement, teknologi informasi membantu eksekutif organisasi dalam kemudahan dan ketepatan pengambilan keputusan.

Teknologi juga berfungsi dalam hal monitoring organisasi, perencanaan dan menjalin kemitraan dengan yang lebih luas.

Dengan adanya teknologi informas, maka produktivitas suatu organisasi akan meningkat. Penerapan teknologi komunikasi banyak menimbulkan dampak yang positif bagi organisasi itu sendiri.

Sebuah Organisasi ingin  memanfaatkan teknologi yang lebih modern namun disisi lain kemampuan sumber daya manusia untuk menggunakan teknologi masih kurang mendukung, apa langkah yang ditempuh organisasi tanpa harus memPHK pegawainya yang kurang mumpuni dalam menggunakan teknologi?


About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.
Powered by Calendar Labs

Popular Posts

About

Blogger Widgets
WidgetBlog Rangga

Search