PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Segenap aspek kegiatan manusia pada dasarnya harus selalu berjalan
melalui proses tertentu dalam mencapai tujuannya. Semua kegiatan kehidupan
manusia tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar, ekonomis efektif apabila dibiarkan
secara natural saja. Dalam hal ini, jalan yang dapat memberikan jawaban atas
tantangan tersebut adalah perlunya penerapan sistem kerja administrasi kedalam
unsur-unsur kegiatan disemua bidang kehidupan. Termasuk kedalam lingkup
permasalahan ini adalah diselengarakannya pendidikan sebagai salah satu sektor
pembangunan nasional yang didukung oleh sistem administrasi atu pengelolaan
yang canggih, dengan harapan agar memperoleh hasil yang seoptimal mungkin.
Ilmu administrasi merupakan ilmu yang membicarakan mengenai berbagai
usaha manusia dalam rangka meningkatkan efesiensi dan afekktivitas serta
produktifitas kerja, aktivitas di dalam suatu organisasi, unit kerja maupun
kelompok-kelompok tertentu, yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Usaha-usaha yang dimaksud terutama diarahkan untuk mendayagunakan sumber daya
manusia di samping sumber daya lainnya agar dapat mencapai hasil kerja secara
optimal.
Lembaga pendidikan formal, baik sekolah, madrasah maupun perguruan tinggi
merupakan suatu pola kerja sama antar manusia yang saling melibatkan diri dalam
suatu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegaiatan administrasi sebagaimana
yang disebut. Pendidikan sebagai salah satu proses interaksi manusia
tidak terlepas dari jangkauan wawasan kerja administrasi ini. Pendidikan yang
dikatagorikan sukses apabila setiap jaringan kerjanya telah berjalan sesuai
dengan rencana, dan mencapai sasaran dan tujuan yang sepadan dengan kadar atau
secara filosofis sejalan dengan apa yang dicita-citakan dalam pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian administrasi
pendidikan?
2. Bagaimana tanggung jawab administrasi
pendidikan?
3. Bagaimana peran administrasi
pendidikan?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk membahas point-point berikut:
1. Pengertian
administrasi pendidikan.
2. Tanggung jawab
administrasi pendidikan.
3. Peran/urgensi administrasi pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi dipandang sama dengan konsep manajemen.
Manajemen pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan.
Secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang
diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu pemahaman tentang manajemen
pendidikan menuntut pula pemahaman tentang manajemen secara umum.
Secara morfologis kata “administrasi” berasal dari
bahasa Latin yang terbentuk dari kata Ad
dan ministrate. Kata ad mempunyai pengertian yang sama dengan
kata to dalam bahasa Inggris berarti ke atau kepada inistrare mempunyai makna yang sama dengan istilah to conduct, to lead dan to guide atau
mengarahkan, melayani, memimpin dan membimbing. Sedangan isltilah to administer itu sendiri dalam bahasa
Inggris mengandung beberpap pengertian yakni mengarhkan, mengatur, dan
memelihara.
Kegiatan administrasi itu
dilaksanakan dalam setiap kelompok kerjasama sejumlah manusia dalam berbagai
bidang kehidupan termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Oleh karena itu,
administrasi pendidikan merupakan aplikasi ilmu administrasi dalam kegiatan
pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan yang
diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang dengan menggunakan segala
sarana dan prasarana yang tersedia baik moral maupun material dan spiritual
agar tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
Kegiatan administrasi juga merupakan
usaha pengendalian rangkaian kegiatan kependidikan yang terarah pada pencapaian
tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh kelompok kerjasama yang
menyelenggarakan usaha kependidikan. Dengan demikian administrasi pendidikan
bukanlah kegiatan kependidikan, akan tetapi adalah kegiatan pengendalian rangkaian
kegiatan kependidikan agar berlangsung secara efektif dan efesien dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Administrasi pendidikan adalah
rangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan.
Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian
yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat dipahami bahwa
administrasi pendidikan adalah tindakan mengkoornisasikan perilaku manusia
dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin,
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Administrasi
pendidikan merupakan manajemen pengelolaan seluruh kegiatan pendidikan sebagai
pemandu jalannya proses pendidikan.
B.
Tanggung
Jawab Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan memiliki
tanggung jawab besar terhadap pelaksanaan proses pendidikan. Diantara tanggung
jawab administrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab Planing atau Perencanaan.
Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus
dilakukan dan juga merupakan persiapan dalam kegiatan administrasi, dan
dianggap syarat mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga baik perorangan
maupun kelompok. Rancangan yang disusun dalam konteks pendidikan meliputi:
1) Perumusan
tujuan yang hendak dicapai
2) Penentuan
bidang atau fungsi unit sebagai bagian-bagian yang akan melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan
3) Menetapkan
jangka waktu yang diperlukan
4) Menetapkan
metode atau cara mencapai tujuan
5) Menetapkan
alat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan efesiensi pencapaian tujuan
6) Merumuskan
rencana evaluasi atau penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan
7) Menetapkan
jumlah dan sumber dana yang diperlukan.
Dengan demikian rancangan kegiatan administrasi
pendidikan yang harus dirumuskan mencakup 7 faktor yaitu Faktor
tujuan, faktor bidang atau bentuk kegiatan, faktor waktu, faktor metode, faktor
alat, faktor penilaian, dan faktor dana.
2. Tanggung Jawab Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah aktivitas penyusunan,
pembentukan hubungan kerja antara orang-orang atau organ-organ sehingga
terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau
penyusunan bagian-bagian yang terpisah sehingga terjadi suatu kesatuan dan tindakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam langkah pengorganisasian ini, ada dua hal
pokok yang menjadi perhatian:
1) Penciptaan
mekanisme atau tata kerja, seirama dengan pola struktur organisasi yang
dibuat-ditetapkan.
2) Penentuan
dan pendistribusian kerja yaitu, penyebaran dan pembagian tugas/ pekerjaan
sekaligus pelaksanaan-pelaksanaan beserta kewenangan dan tanggung jawab yang
harus dilakukan oleh masing-masing anggota/ staf pengurus organisasi.
3. Tanggung Jawab Penggerakan atau Actuation.
Aktuasi artinya menggerakkan orang-orang dalam
organisasi agar mau bekerja dengan penuh kesadaran secara bersama-sama mencapai
tujuan yang diharapkan.
4. Tanggung Jawab Controlling atau
Pengawasan.
Pengawasan merupakan
kegiatan-kegiatan dan tindakan-tindakan untuk mengamankan rencana dan
keputusan yang telah dibuat atau yang sedang dilaksanakan. Bagian supervisi,
bahwa setiap pelaksanaan daripada program pendidikan memerlukan adanya
pengawasan atau supervisi.
Selanjutnya ditambahkan tanggung jawab administrasi
pendidikan adalah pengarahan, koordinasi, dan evaluasi. Pengarahan maksudnya
member bimbingan dan petunjuk yang diberikan sebelum kegiatan pelaksanaan
dilakukan, untuk memelihara, menjaga dan mengajukan organisasi melalui orang-orang
yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar setiap kegiatan
yang dilakukan nanti tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan pendidikan.
Koordinasi adalah mengsingkronkan dan meluruskan semua
kegiatan unit dapertemen/ satuan organisasi menuju tercapainya tujuan/ hasil
akhir yang sama, koordinasi menyangkut semua orang, kelompok unit organisasi
dan semua kegiatan dalam setiap organisasi dimana orang bekerjasama. Tanpa
koordinasi terjadi pemborosan uang, tenaga dan waktu yang sangat banyak.
Evaluasi adalah untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program. Jadi,
evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan, pendidikan adalah
aktifitas-aktifitas untuk menentukan sampai dimana hasil dan tujuan-tujuan
pendidikan itu telah tercapai.
C.
Peran
Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan. Sedangkan administrasi sekolah
kegiatan-kegiatannya terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di
sekolah sehingga kita mengenal adanya administrasi Sekolah Dasar, Lanjutan,
Perguruan Tinggi dan sebagainya, diantaranya kepemimpinan Kepala Sekolah,
Supervisi dan sebagainya. Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok,
diantaranya adanya sekelompok manusia sedikitnya dua orang, adanya tujuan yang hendak
di capai bersama, adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan, dan adanya
perlengkapan dan peralatan.
Administrasi pendidikan adalah
proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia,
baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien. Jadi, dengan lebih memperhatikan aspek administrasi
pendidikan, maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Administrasi pendidikan yang juga
sering disebut dengan manajemen pendidikan yang sangat diperlukan untuk
menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan dapat terlaksana dengan optimal.
Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
pengoordinasian (Coordinating),
komunikasi, supervisi, kepegawaian (Staffing),
pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating).
Dalam administrasi pendidikan
terkandung unsur-unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan
bersama, adanya pemanfaatan sumber daya, adanya kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada. Dengan
melihat kepada unsur-unsur pokok dalam administrasi seperti telah di kemukakan
terdahulu, jelas bahwa bidang-bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan
administrasi pendidikan itu luas. Secara terperinci bidang administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Administrasi
tata laksana sekolah, meliputi:
1)
Organisasi
dan struktur pegawai tata usaha.
2)
Organisasi
dan anggaran belanja keuangan sekolah, masalah kepegawaian, masalah
perlengkapan dan perbekalan, keuangan dan pembukuan.
3)
Korespondensi atau surat-menyurat,
4)
Laporan-laporan
bulanan, kuartalan, dan tahunan) masalah pemangkatan, pemindahan, penempatan,
dan pemberhentian pegawai,
5)
Pengisian
buku pokok, klapper, raport, dan sebagainya.
2. Administrasi
Murid, meliputi:
1)
Organisasi
dan perkumpulan murid
2)
Masalah
kesehatan dan kesejahteraan murid
3)
Penilaian
dan pengukuran kemajuan murid
4)
Bimbingan
dan penyuluhan bagi murid
3. Supervisi
pengajaran, meliputi:
1)
Usaha
membangkitkan semangat guru dan pegawai
2)
Usaha
mengembangkan, mencari dan menggunakan metode pengajaran yang baru
3)
Usaha
mengembangakan kerja sama antara guru, murid,dan pegawai
4)
Mengusahakan
cara-cara menilai hasil pendidikan
5)
Usaha
mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru
4. Pelaksanaan
dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
1)
Mempedomani
dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
2)
Menyusun
dan melaksanakan organisasi kurikulum
3)
Kurikulum
bukanlah sesuatu yang harus di ikuti begitu saja tanpa perubahan
5. Pendidikan
dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:
1)
Cara
memilih letak dan menentukan luas tanah yang di butuhkan
2)
Mengusahakan,
merencanakan dan menggunakan biaya pendirian sekolah
3)
Menentukan
jumlah ruang dan luasnya
4)
Cara-cara
penggunaan gedung dan fasilitas sekolah
5)
Alat-alat
perlengkapan
6)
Kondisi
masyarakat sekitar sekolah
Administrasi dalam pendidikan
yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru. Peningkatan kemampuan
tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan
perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar
kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai.
Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu
kegiatan pencatatan data (recording
system) dan pelaporan (reporting
system).
Administrasi suatu lembaga
pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar
mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada
lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan
untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat
memerlukan data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk
pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengawas pendidikan di semua tingkat
memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana supervisi. Untuk tingkat
yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai
propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk melakukan
pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada masa
mendatang. Di tingkat pusat data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang
lebih makro, melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian, dan keperluan
administrasi lainnya.
Data pendidikan yang terdapat
disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat relatif tetap dan
ada yang selalu berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data dari waktu
ke waktu, perlu dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan dengan
menggunakan sistem yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data lebih
akurat dan benar sesuai yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil dan
mengetahui apa yang menjadi tugasnya. Di lembaga pendidikan tingkat menengah
hampir sebagian besar belum ada tenaga administrasi sesuai yang diharapkan.
Kepala Sekolah sebagai administrator di lingkungan sekolah yang dipimpinnya,
dalam melaksanakan tugas administrasi dibantu oleh guru dengan cara membagi
tugas administrasi mereka. Agar dalam melaksanakan tugas administrasi dan
pelaporan, cepat dan benar diperlukan pedoman administrasi di tingkat
sekolah. Jadi administrasi pendidikan
sangat mempunyai peran yang sangat vital dalam pengembangan dan kemajuan dalam
dunia pendidikan sehingga arah untuk merealisasikan suatu prestasi sangatlah
mudah tercapai.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang
tanggung jawab dan peran administrasi pendidikan dalam pencapaian tujuan
pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Administrasi pada intinya
adalah kerja sama antar manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah dan
tidak sempurna, sementara pada sisi yang lain manusia mempunyai berbagai macam
kebutuhan yang senantiasa menuntut untuk dipenuhi, maka manusia membutuhkan
manusia lain untuk bekerja secara bersama-sama dalam memenuhi kebutuhannya. Administrasi adalah semua kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya
pengertian administrasi pendidikan adalah tindakan mengkoornisasikan perilaku
manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada dapat ditata sebaik
mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif atau dengan
kalimat lain dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah kegiatan
yang dilakukan di instansi pendidikan secara beersama-sama untuk mewujudkan
tujuan pendidikan yang diinginkan.
2.
Tanggung jawab administrasi pendidikan adalah
pengarahan, koordinasi, dan evaluasi. Pengarahan maksudnya member bimbingan
dan petunjuk yang diberikan sebelum kegiatan pelaksanaan dilakukan, untuk
memelihara, menjaga dan mengajukan organisasi melalui orang-orang yang
terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar setiap kegiatan yang
dilakukan nanti tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan pendidikan.
3. Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai
perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing),
pengoordinasian (coordinating), komunikasi,
supervisi, kepegawaian (staffing),
pembiayaan (budgeting), penilaian (evaluating). Sehingga, jika pelaksanaannya
yang telah sesuai maka tujuan pendidikan
B.
Saran
Berdasarkan
hasil pemaparan tentang tanggung jawab dan peran administrasi pendidikan dapat
disarankan bagi seluruh civitas academica sebagai berikut:
1.
Setiap
penyelenggaraan program pendidikan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
2.
Setiap
penyelenggara pendidikan harus memiliki administrasi yang sistematis sehingga
dapat merencanakan, melaksanakan dan meraih hasil proses pendidikan secara
maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Asnawir.
2005. Administrasi Pendidikan,
Padang: IAIN IB Press.
Mulyono.
2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Nawawi,
Hadari. 2007. Administrasi Pendidikan,
Jakarta: Gunung Agung.
Purwanto,
M. Ngalim. 2010. Administrasi Dan
Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sabri,
Ahmad. 2000. Administrasi Pendidikan,
Padang: IAIN IB Press.
Subroto,
Suryo. 2008. Dimensi-Dimensi Administrasi
Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara.